Monday, December 29, 2014

Teruntuk Kremlin dan Sofija yang Meninggalkan Dunia

Kematian, mungkin, adalah seperti perjalanan jauh. Akan ada sepercik ratapan, doa, dan jika cukup beruntung, sedikit ucapan sampai jumpa. Jika cukup beruntung, tentu saja. Atau mungkin kematian hanya seperti sisa hujan saat kamu tertidur tadi sore. Mengering, hilang, lantas sudah. Kamu tidak benar-benar tahu bagaimana hujan turun, bagaimana sisa airnya menggenang, dan seperti apa akhirnya semua menghilang.

Jika hidup tak menjadi manusia merdeka adalah hal paling menyedihkan di dunia, maka kematian adalah hal paling menyedihkan di dunia nomor dua. Mungkin akan terasa membebaskan bagi mereka yang meninggalkan kehidupan yang profan, namun akan selalu ada getir untuk disisakan bagi mereka yang ditinggalkan. Tentu tak pernah mudah membilai hati yang masygul karena bagian hidupnya telah hilang sepotong,   

atau dua potong.

Kremlin dan Sofija adalah kawan baik. Kawan baik di pagi yang bosan, sore yang jemu, dan malam yang lelah. Kawan baik yang dengan mereka perbincangan mempersetankan hari yang bajingan akan selalu dirindukan. Kawan baik yang mengajarkan bahwa ternyata ada persahabatan diantara mereka yang terasing dalam kesunyian masing-masing. 

Pada akhirnya, kawan yang baik akan mengingatkan kita pada arti penting sebuah pertemuan, pun bagaimana merelakan sebuah perpisahan. Perpisahan oleh kawan baik yang barangkali akan seperti matahari tenggelam. Jingga elok nan permai yang tenggelam hilang, namun tersemat rapi dalam  sudut ceruk-ceruk kenangan. Maka semoga Kremlin dan Sofija, kalian berdua, sudi menerima sedikit ucapan sampai jumpa,

dari seorang kawan baik.

No comments:

Post a Comment