Tuesday, April 16, 2013

Pedestrian

Apa yang menjadi begitu mahal belakangan ini adalah sore cerah yang bermandi sinar matahari. Dengan mendung, dingin, dan basah yang semakin mirip dengan Manchester, maka sulit mengharapkan soremu bisa seasyik sore yang terik. 

Sore yang terik dan sedikit berangin sehingga kamu memutuskan untuk jalan-jalan sambil memakai jaket jeans kebanggaan pinjaman teman.


Sambil merokok dan sedikit memicingkan mata, kamu bisa memilih untuk berjalan saja atau berhenti sekedarnya demi basa basi menyapa tetangga dengan "Hai" dan berkorban waktu demi dua menit konversasi yang jemu dan kaku.


Lalu kemudian kamu melanjutkan perjalanan kemana saja tanpa perlu menentukan tujuan, tersenyum pada siapa saja tanpa perlu menemukan alasan. Senyum dan riang yang tak perlu persetujuan karena bahkan kamu bisa menikmatinya sendirian. 

Sebutlah saja ini pengaruh sore terik yang magis dan sakral, saat orang lain menganggapnya datar dan banal.


No comments:

Post a Comment