Kalo gak mau bangun kesiangan dan kemudian berangkat ke kampus dengan lari-larian, jangan tidur kemalaman.
Kalo gak mau ke toilet berkali-kali yang diakhiri dengan dubur yang memanas, jangan memakan makanan yang terlalu pedas.
Kalo gak mau diseret paksa ke KUA, jangan main gila dengan istri tetangga.
Kalo gak mau digebuki dan dilucuti di lapangan kemudian jadi bahan tontonan karena tinggal bercelana dalam, jangan coba menjadi maling ayam.
Kalo gak mau berurusan dengan polisi, jangan ngecer togel atau menjual ekstasi.
Jangan masuk penjara, apalagi selagi masih muda. Konon katanya bagi narapidana senior, kalo ada narapidana muda yang baru masuk penjara, mereka akan menjadi target sodomi setiap hari.
Aduh, seram sekali.
***
Menjalani setiap anak tangga kehidupan berarti menjalani salah satu opsi diantara sekian banyak pilihan. Disini gak perlu patung Liberty untuk menjadi legitimasi kebebasan memilih bagi setiap pribadi. Disini juga gak perlu patung Liberty untuk mengingatkan bahwa setiap pilihan selalu diikuti sebuah konsekuensi.
Kesalahan menjatuhkan pilihan adalah hal yang biasa. Kesalahan menjatuhkan pilihan lah yang terkadang membuat kita tetap menjadi manusia.
Kesalahan menjatuhkan pilihan mungkin gak jadi alasan untuk lahirnya perselisihan, ribuan umpatan, atau tindakan memejahijaukan. Alasan sebenarnya mungkin adalah saat kita kehilangan nyali untuk sebuah konsekuensi, dan sayang sekali kemudian memilih lari.
Cecunguk-cecunguk gak bernyali bakal sedera kehabisan energi untuk sekedar berlari, cecunguk-cecunguk gak bernyali bakal segera mati.
Berhentilah berlari, kamu terancam sodomi.
No comments:
Post a Comment