Tuesday, November 8, 2011

Mogwai

Bangun tidur kamu menyadari bahwa ternyata Selasamu sudah berlari sampai siang hari. Niat tidur cuma sebentar tapi ternyata kuliah Budnus di kampus sudah kelar. Tidak panik tapi itu mata kuliah asik. Kepala pusing sedikit pening di kening semoga bukan karena benturan kepala sewaktu bermain bola kemarin lusa. Minum vitamin dan perbanyak makan saja, kamu terlahir menjadi pemakan segala.

Tidak mandi tadi pagi siapa juga yang bakal peduli. Berangkat ke kampus pakai kempol atasan kaos oblong, ternyata ketiaknya bolong. Kerja kelompok itu kalo tidak bisa ya sudah setor muka dan nama saja. Sudah dijelaskan dosennya tapi di kelas kamu selalu bercumbu dan tertawa berdua bersama dunia maya.

Sudah bosan segera pulang ke kosan mampir beli sigaret kretek lokalan gak sengaja lihat foto orang tua diantara uang sepuluh ribuan. Hujan seperti ini aliran kali belakang rumah yang deras pasti bakal terdengar jelas. Jam lima sore biasanya Ibu sudah pakai mukena siap sembahyang bersama keluarga di mushola. Pakai songkok Bapak duduk di pojok, menyendiri lagi syahdu mengaji.

Coba hentikan melamun rindu tapi lagu postrock ternyata juga bikin sendu. Bangsat hujan jangan diumpat. Jangan lemah bayangkan aroma tanah basah yang terlihat seperti rumah. Putar musik tanpa kata Skotlandia atur volumenya separuh penuh bersahaja. Kunci pintu bakar rokokmu, tutup mata, perlahan saja anggukkan kepala. 

Kali ini jangan lewatkan wangi tanahnya, meski ternyata cuma imajinasi belaka.

2 comments: