Semua orang berhak gembira, selama tujuannya adalah untuk tidak sebal dan bersedih. Seperti gembira karena tidak melakukan apa-apa, atau gembira karena menghampiri seorang wanita yang mana bisa siapa saja, untuk memulai percakapan yang kemudian berakhiran "Bagaimana mungkin seseorang seperti kamu sampai kini masih sendiri?"
Bahwa ternyata dia berbicara dengan caramu, tertawa dengan tawamu, dengan gaya seakan kalian berdua adalah dua makhluk yang sama, dalam gender yang berbeda. Pertemuan emosionil yang tidak menyengaja, jatuh cinta insidentil yang tiba-tiba tibanya.
Girls who are boys
Who like boys to be girls
Who do boys like they're girls
Who do girls like they're boys
Always should be someone you really love
Yang lalu dengan begitu kemudian kalian berdua gembira bukan karena memang hanya gembira adanya. Tapi saling gembira yang lalu saling menghempas sampai lelah, dan habis, yang mana satu-satunya cara untuk sembuh darinya adalah dengan saling tergila dan kembali gembira, antar satu sama lainnya.
Relasi yang terinstitusi, relasi seperti luka dan selaput berpori. Saling mengadakan, untuk saling meniadakan.
Come on, come on, come on, get through it
Come on, come on, come on, love's the greatest thing
Come on, come on, come on, get through it
Come on, come on, come on, love's the greatest thing
That we have
I'm waiting for that feeling
I'm waiting for that feeling
Waiting for that feeling, to come
Come on, come on, come on, love's the greatest thing
Come on, come on, come on, get through it
Come on, come on, come on, love's the greatest thing
That we have
I'm waiting for that feeling
I'm waiting for that feeling
Waiting for that feeling, to come
Dan semua orang berhak gembira, selama tujuannya adalah untuk tidak sebal dan bersedih.
No comments:
Post a Comment