Friday, October 14, 2011

Kurap Biadab !

Kabinet mau turun mesin ramainya bukan main. Bikin pusing Bapak Presiden Yang Terhormat sakit kepalanya kumat. Pusing mungkin, atau tidak mungkin. Orang kaya berebut kuasa, yang di kolong sana Pancasila saja sudah lupa. Hijau dan kuning beringin berebut pos kesejahteraan rakyat tapi nanti pasti pikunnya kumat. Berjuta kali sendawa saat pahlawan devisa pulang tanpa kepala.

Korupsi seribu perak gak bayar sehabis berak atau seratus juta entah milik siapa sebenarnya sama saja. Atau tidak sama juga ya. Coba habis berak berlagak lupa kamu bisa dihabisi mas-mas penjaga. Nilep ratusan juta? Makanya jangan mangkir nonton berita TV kelir. Moncong putih gemuk hasil gelonggongan baru saja bebas, babi terharu bisa memperpanjang nafas. Bukan banteng tapi babi. Babi disini berdasi kantongi uang jamuan konsumsi.

Jangan salahkan mereka yang minta merdeka kalo kamu mencekik ayam sampai mati di lumbung padi. Emas tembaga dilucuti Amrik kok masih berlagak sok asik. Lihat mereka yang menyembunyikan tititnya cuma dengan koteka. Belum bisa membaca dan tidak pakai celana bukan salah mereka. Menekan renegoisasi ternyata baru sadar impotensi. Salah sendiri dulu proporsi dibagi bego sekali.

Rakyat capai nonton infotainment melulu sampah isinya Tante Menor Alhamdulillah Yah. Beli koran halaman depan isinya itu melulu. Orang besar perutnya mekar. Politikus resletingnya terbuka terus. Kamu capai saya juga. Duduk saja hadapi memang begini jamannya. 

Pejuang negarawan puritan cuma ada di buku berdebu perpustakaan.

2 comments: